Mata merupakan contoh suatu organ dgn berbagai fungsi SSO (Sistem Saraf Otonom),yg dikontrol oleh berbagai reseptor otonom. Ruang anterior mata merupakan tempat sejumlah jaringan yg dikontrol oleh SSO. Jaringan disini meliputi 3 jenis otot yg berbeda yaitu :
- dilatator pupil
- konstriktor iris
- siliaris

Termasuk juga jaringan epitel sekresi dari badan siliaris. Kolinomimetik muskarinik menyebabkan kontraksi otot konstriktor pupil sirkular dan otot siliaris. Kontraksi otot konstriktor pupil menyebabkan miosis,pengecilan ukuran pupil. Miosis biasanya terjadi pd pasien yg terpapar obat kolinomimetik sistemik jumlah besar atau topikal dosis kecil,terutama penghambat kolinesterase organofosfat.

Kontraksi otot siliaris menimbulkan akomodasi fokus utk melihat dekat. Kontraksi nyata otot siliaris,yg sering terjadi akibat intoksikasi penghambat kolinesterase disebut siklospasme. Kontraksi otot siliaris menyebabkan pula tegangan pd lubang anyaman trabekular,sehingga porinya terbuka dan mempermudah pengaliran keluar cairan humor ke dalam kanal Schlemm. Peningkatan keluarnya cairan ini akan mengurangi tekanan bola mata,sesuatu yg sangat bermanfaat pd pasien glaukoma.

Semua efek ini dicegah atau dikembalikan oleh penghambat muskarinik seperti atropin. Adrenoseptor alfa menyebabkan kontraksi serabut otot dilatator pupil yg tersusun radial pd iris dan menimbulkan midriasis. Keadaan ini umumnya terjadi karena pacu simpatis dan ketika obat2 agonis alfa seperti fenilefrin diteteskan ke dalam konjunktiva. Adrenoseptor beta pd epitel siliaris mempermudah sekresi cairan humor. Hambatan terhadap reseptor ini (dgn obat penyekat beta) mengurangi aktivitas sekresi dan mengurangi tekanan dalam bola mata,sehingga bermanfaat juga pd pengobatan glaukoma.

Category: Labels: | 0 Comments

0 comments to “Farmakologi Mata”