Terdapat perbedaan cukup besar dalam komposisi ion saliva antar spesies dan antar kelenjar. Akan tetapi,umumnya saliva yg dieksresi di dalam kelenjar bersifat isotonik dgn konsentrasi ion natrium,kalium,klorida dan karbonat yg mirip dgn di dalam plasma. Saliva terutama mengandung sejumlah besar ion kalium dan bikarbonat. Sebaliknya,konsentrasi ion natrium dan klorida umumnya lebih rendah pd saliva daripada di dalam plasma. Sekresi saliva terbentuk melalui 2 tahap yaitu :
1. Duktus asinus (interkalatus)
2. Duktus salivatorius (ekskretorius) Kedua duktus memodifikasi komposisi saliva yg mengalir melaluinya dgn mengambil natrium dan klorida serta menambahkan kalium dan bikarbonat. Duktus tersebut relatif impermeabel terhadap air,dan saliva menjadi hipotonik di dalam sistem duktus.

Pd aliran saliva yg lambat,saliva yg sampai ke mulut bersifat hipotonik,agak asam,dan kaya akan kalium tetapi relatif kurang natrium dan klorida. Jika aliran saliva cepat,komposisi ion tidak cukup waktu utk berubah di dalam duktus. Akibatnya,meskipun pd manusia tetap hipotonik,salivanya bersifat lebih dekat isotonik,dgn konsentrasi natrium dan klorida yg lebih tinggi. Aldosteron meningkatkan konsentrasi kalium dan menurunkan natrium saliva dgn kerja yg analog seperti pd ginjal.

Berikut ini mekanisme sekresi saliva. Sel asinus mensekresi sekresi primer yg mengandung ptialin dan musin dalam larutan ion dgn konsentrasi yg tidak jauh berbeda dari yg disekresikan dalam cairan ekstraselular khusus. Sewaktu sekresi primer mengalir melalui duktus,terjadi 2 transpor aktif utama yg memodifikasi komposisi ion saliva secara nyata.
1. Ion2 natrium secara aktif direabsorbsi dari semua duktus salivarius,dan ion kalium disekresi secara aktif sebagai pengganti natrium. Oleh karena itu natritm dari saliva sangat berkurang sedangkan konsentrasi ion kalium meningkat. Akan tetapi,ada kelebihan reabsorbsi ion natrium yg melebihi sekresi ion kalium,dan ini menghasilkan negativitas sekitar 70 mV di dalam duktus salivarius,dan keadaan ini kemudian menyebabkan konsentrasi ion klorida turun menjadi sangat rendah,menyesuaikan penurunan pd konsentrasi ion natrium.
2. Ion2 bikarbonat disekresi oleh epitel duktus ke dalam lumen duktus. Hal ini disebabkan pertukaran ion bikarbonat dgn klorida sebagai hasil proses sekresi aktif.

Hasil akhir dari proses transpor ini pd kondisi istirahat,konsentrasi masing2 natrium dan klorida dalam saliva hanya sekitar 15mEq/L,sekitar 1/7 - 1/10 konsentrasinya dalam plasma. Sebaliknya,konsentrasi kalium sekitar 30 mEq/L,tujuh kali lebih besar dari konsentrasinya dalam plasma,dan konsentrasi bikarbonat antara 50 - 70 mEq/L,sekitar 2-3 kali lebih besar dari konsentrasinya dalam plasma. Selama salivasi maksimal,konsentrasi ionik saliva berubah karena kecepatan pembentukan sekresi primer oleh sel asini dan meningkat sebesar 20 kali lipat. Akibatnya,sekresi asinar akan mengalir melalui duktus dgn cepat sehingga pembaruan sekresi duktus menurun. Akibatnya,bila saliva disekresi dalam jumlah sangat banyak,konsentrasi natrium klorida akan meningkat sekitar 1/2 - 2/3 konsentrasi dalam plasma,sedangkan konsentrasi kalium turun hanya 4 kali konsentrasi dalam plasma.

Pd keadaan kelebihan sekresi aldosteron,reabsorbsi natrium dan klorida serta sekresi kalium akan sangat meningkat,sehingga konsentrasi natrium klorida di dalam saliva kadang2 menurum hampir sampai 0 sementara konsentrasi kalium meningkat bahkan melebihi 7 kali kadar kalium plasma normal. Akibat konsentrasi kalium yg tinggi dalam saliva,pd keadaan abnormal apa pun,di mana saliva dikeluarkan ke bagian luar tubuh utk waktu yg lama,seseorang dapat menderita kekurangan ion kalium yg serius dalam tubuh. Pd keadaan tertentu akan mengakibatkan terjadinya hipokalemia yg serius dan paralisis.

0 comments to “Komposisi dan Sekresi Ion pada Saliva”