Tomboy berasal dari kata Tom yg artinya boy (anak laki2). Kosakata ini diidentikkan dgn perempuan yg memiliki sikap dan tingkah laku menyerupai laki2. Mulai dari gaya berpakaiannya,bicaranya,dandanannya,hobinya,sampai ke tingkah laku sehari2nya. Keinginan orangtua semasa hamil tidak ada hubungannya dgn sifat tomboy anak. Terkadang orang tua tidak menyadari adanya imbas dari hasrat yg besar akan hadirnya anak laki2 sehingga bisa saja mendidik anak perempuannya seperti mendidik seorang anak laki2. Maka yg salah adalah pola asuh yg memungkinkan anak perempuan tersebut menjadi pribadi yg tomboy. Ketomboyan anak bisa juga dipengaruhi oleh lingkungan di keluarganya,misalnya karena dia adalah satu2nya anak perempuan di keluarganya. Anak belajar dari yg dilihat dan didengarnya. Ketika mereka memiliki saudara laki2,anak akan belajar dan mencontoh saudara2nya. Sosok seorang ibu juga berpengaruh dalam membentuk anak tomboy. Seorang anak perempuan belajar dari ibunya. Bila anak melihat ibunya sering mengerjakan persoalan rumah tangga yg biasa dikerjakan laki2,maka anak berpikir utk bisa seperti ibunya.

Anak perempuan yg tomboy bukan berarti memiliki 'kelainan'. Pd dasarnya yg membedakan antara perempuan dan laki2 hanyalah alat kelamin beserta organ produksinya. Orangtua tak perlu membatasi gerak dan kesukaan anaknya yg tomboy. Perilaku ketomboyan tersebut tak ada hubungannya dgn kemungkinan gadis kecil itu 'berubah' menjadi laki2. Hal ini hanya berkaitan dgn rasa tertarik anak ini utk mengetahui lebih banyak mengenai yg terjadi di sekelilingnya. Perilaku tomboy belum tentu juga menjurus pd perilaku penyimpangan seksual seperti lesbian. Ada beberapa faktor yg dapat menyebabkan timbulnya perilaku penyimpangan tersebut,bukan hanya terletak pd penampilan semata2. Sisi positif perilaku tomboy antara lain,anak perempuan ini menjadi mandiri karena terbiasa melakukan banyak hal termasuk yg biasa dilakukan laki. Selain itu biasanya memiliki kepribadian lebih easy going,tidak terlalu terbawa perasaan seperti pd anak perempuan umumnya. Anak tomboy pun terbiasa belajar merespon masalah dari laki2.

Pribadi tomboy bisa saja terbawa hingga dewasa nanti. Selama tidak mengarah pd orientasi seksual sang anak,seperti apapun penampilan dan aktifitasnya,asal anak memahami betul bahwa dirinya perempuan maka tak perlu ada yg dikhawatirkan. Dgn segala macam yg dia lakukan dan yg terjadi padanya,orang tua harus sering mengingatkan bahwa meski tomboy,dia tetaplah perempuan.

0 comments to “Menyikapi Anak Perempuan yg Tomboy”