Glaukoma merupakan penyebab utama kebutaan pd populasi usia lanjut dan sangat menarik secara farmakologi karena bentuk kronisnya masih dapat diobati dgn obat2an. Manifestasi pertama adalah peningkatan tekanan intraokular tanpa gejala. Tanpa pengobatan,maka peningkatan tekanan intraokular ini akan merusak retina dan saraf optik,dgn penyempitan lapang pandang dan akhirnya buta. Tekanan intraokular mudah diukur sebagai bagian rutin pemeriksaan oftalmologi.

Ada 2 tipe glaukoma yg dikenal : sudut terbuka dan sudut tertutup (atau sudut sempit). Bentuk sudut terbuka berhubungan dgn ruang anterior mata yg dangkal,yg apabila iris berdilatasi dapat menutup jalan aliran keluar pd sudut antara kornea dan badan siliaris. Bentuk ini biasanya akut dan menimbulkan nyeri sesuai dgn peningkatan tekanan intraokular,yg harus segera diatasi atas dasar kegawatan dgn obat atau dicegah dgn operasi pembuangan sebagian iris (iridektomi). Bentuk glaukoma sudut terbuka ini merupakan kondisi kronis dan pengobatan umumnya secara farmakologis.

Karena tekanan intraokular merupakan fungsi keseimbangan antara cairan yg masuk dgn aliran keluar dalam bola mata,maka strategi pengobatan glaukoma sudut sempit menjadi 2 kelas yaitu :
- mengurangi sekresi cairan humor
- memperbanyak aliran keluar cairan humor

Ada 4 grup umum obat2an glaukoma yaitu kolinomimetik,agonis alfa,penyekat beta,dan diuretika yg mampu mengurangi tekanan intraokular. Popularitasnya terletak pd kenyamanan (dosisnya hanya 1-2 kali sehari) dan relatif tidak ada efek samping (kecuali pasien dgn asma dan penyakit pacu jantung serta gangguan konduksi). Obat lain yg dapat pula menurunkan tekanan intraokular adalah antagonis alfa-1,prostaglandin E2,dan marijuana. Pemakaian obat pd glaukoma sudut sempit akut terbatas terhadap obat kolinomimetik dan osmotik sebelum operasi. Mula kerja obat2 ini terlalu lambat pd situasi tersebut.

SEKILAS TENTANG OBAT2 GLAUKOMA

1. Kolinomimetik
- Contoh obat : Pilokarpin,karbakol,fisostigmin,ekotiofat
- Mekanisme : kontraksi otot siliaris,membuka anyaman trabekular,meningkatkan aliran keluar
- Cara pemberian : tetes topikal atau gel,insersi lepas lambat plastik film

2. Agonis alfa
- Contoh obat :
a. Tidak selektif : epinefrin dan dipivefrin
b. Selektif alfa-2 : apraklonidin
- Mekanisme :
a. Meningkatkan aliran keluar
b. Menurunkan sekresi cairan
- Cara pemberian :
a. Tetes topikal
b. Topikal setelah operasi laser pd mata

3. Penyekat beta
- Contoh obat : timolol,betaksolol,karteolol,levobunolol,metipranolol
- Mekanisme : menurunkan sekresi cairan dari epitel siliaris
- Cara pemberian : tetes topikal

4. Diuretika
- Contoh obat :
a. Asetazolamid
b. Asam etakrinat
- Mekanisme :
a. Menurunkan sekresi karena tidak ada ion bikarbonat
b. Menurunkan sekresi
- Cara pemberian
a. Oral
b. Suntikan intraokuli dgn interval,misalnya tahunan.

Category: Labels: | 0 Comments

0 comments to “Pengobatan Glaukoma”