1. Guillain Barre Syndrome (GBS)
Ini merupakan penyakit bersifat akut yg terjadi selama 1-3 minggu setelah terserang infeksi akut. Penyebabnya imunitas tubuh yang menyerang selubung saraf. GBS merupakan penyebab kelumpuhan yang cukup sering dijumpai pada usia dewasa muda dan produktif. Pada umumnya penyakit ini tidak fatal namun ada beberapa keadaan yang bisa menimbulkan kematian.
GBS ditandai dengan timbulnya kelumpuhan akut yang disertai menurunnya refleks-refleks tendon (pemeriksaan refleks dilakukan oleh dokter) dan didahului oleh rasa kesemutan selama 1-3 minggu setelah mengalami infeksi akut.
2. Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
HNP adalah kelainan yang disebabkan diskus vertebralis (bantalan di antara ruas tulang belakang) keluar dari tempatnya dan menekan radiks (akar) saraf. Akibatnya pasien akan merasakan nyeri yang dirasakan menjalar pada daerah punggung, pinggang, lengan dan kaki tergantung area yang terkena. Pasien juga dapat merasakan kesemutan hebat dan dapat terasa bertambah nyeri jika disentuh pada bagian tulang belakang yang mengalami herniasi.
3. Stroke
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Bisa disebabkan adanya sumbatan pembuluh darah otak atau adanya pembuluh darah otak yang pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
Pada pasien stroke, jika daerah yang mengalami gangguan adalah pembuluh darah otak yang memberikan nutrisi pada daerah sensorik maka pasien juga dapat mengalami sensasi kesemutan pada daerah yang dipersarafi bagian otak tersebut.
4. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Sindrom ini disebabkan oleh adanya jepitan pada saraf medianus di pergelangan tangan. Dapat disebabkan oleh gerakan repetitive (berulang) pada tangan yang dilakukan terus menerus setiap hari. Gejala yang dirasakan adalah kesemutan di daerah jempol, jari telunjuk, jari tengah dan sebagian jari manis. Sensasi ini lebih sering dirasakan di malam hari dan dapat membuat pasien terbangun dari tidur. Jika dibiarkan berlanjut dapat menyebabkan keluhan berlanjut menjadi rasa terbakar dan kelemahan otot.
5. Polineuropati Diabetes Mellitus
Pada penderita DM terjadi penurunan kecepatan hantar saraf akibat tingginya glukosa pada darah dalam jangka waktu lama. Kesemutannya biasa dirasakan di kaki dan tangan sehingga dikatakan membentuk pola stocking and gloves. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus menerus. Dapat pula disertai rasa nyeri yang menikam seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki.
6. Defisiensi Vitamin B12
Vitamin B12 dibutuhkan untuk memproduksi dan memperbaiki sel-sel tubuh, termasuk sel saraf. Vitamin ini banyak didapat dari makanan seperti daging-dagingan, ayam, telur, hati, susu, ikan salmon, ikan tuna, yoghurt, dan beberapa makanan lain. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gejala-gejala seperti kelelahan, konstipasi, badah terasa lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun juga gejala kesemutan di daerah tangan dan kaki.
Kesemutan dalam sehari-hari dapat dideskripsikan sebagai suatu sensasi geli seperti banyak semut yang berjalan di sekitar kulit disertai rasa baal/kebal yang datang tiba-tiba saat melakukan aktifitas tertentu. Biasanya terjadi pada tangan yang terlalu lama tertindih ketika tidur atau kaki yang terlipat terlalu lama. Sensasi ini biasanya segera hilang saat tangan atau anggota tubuh yang mengalaminya digerakkan. Istilah kedokteran menyebutnya, parestesi. Gejala ini terjadi akibat adanya gangguan pada mielin (selubung saraf) saraf tepi dan juga dapat terjadi akibat gangguan pada sel neuron sistem sensorik di susunan saraf pusat.
Kesemutan biasanya disebabkan oleh adanya penurunan kecepatan hantar saraf (neuropati) atau gangguan sistem sensorik pada susunan saraf pusat. Ada beberapa penyakit yang berkaitan dengan mekanisme tersebut sehingga dapat menyebabkan sensasi kesemutan. Dari segi onset (lama penyakit), penyakit dengan gejala kesemutan dikategorikan bersifat akut misalnya Guillain Barre Syndrome dan stroke. Bersifat kronik misalnya pada Carpal Tunnel Syndrome, hernia nukleus pulposus dan neuropati pada diabetes mellitus.
Dari segi lokasi, dapat bersifat lokal pada area tertentu misalnya Carpal Tunnel Syndrome, neuropati ulnaris pada siku (Cubital Tunnel Syndrome), Tarsal Tunnel Syndrome. Dapat bersifat segmental pada segmen tertentu yang disarafi oleh saraf yang terganggu misalnya kompresi radiks (penekanan akar saraf) akibat herniasi nukleus pulposus pada daerah leher atau punggung bawah. Kesemutan juga dapat bersifat difus (menyebar) di hampir seluruh tubuh misalnya pada Guillain Barre Syndrome (GBS) dan defisiensi vitamin B12. Dapat pula membentuk pola tertentu misalnya stocking and gloves pattern pada polineuropati diabetes atau hanya mengenai satu sisi anggota badan yaitu pada stroke maupun gangguan pada susunan saraf pusat lainnya.
Terapi kesemutan disesuaikan dengan penyebabnya. Sebaiknya segera periksakan ke dokter saraf untuk mencari penyebab kesemutan tersebut dan mendapatkan terapi yang sesuai. Beberapa anjuran yang dapat diberikan pada penderita misalnya pada penderita Carpal Tunnel Syndrome, dianjurkan untuk mengurangi pekerjaan yang banyak menggunakan tangan. Pada penderita Hernia Nucleous Pulposus dianjurkan untuk olah raga yang low impact seperti berenang.
Ada beberapa tanda dan gejala kesemutan yang harus dikonsultasikan ke dokter saraf. Kondisi ini merupakan keadaan di mana kesemutan harus segera ditangani dengan cepat dan tepat.
- jika gejala kesemutan dirasakan semakin berat atau meluas.
- jika kesemutan yang dimulai dari ujung kaki dan lama kelamaan semakin naik ke tangan hingga ke wajah disertai sesak nafas.
- jika kesemutan dirasakan di sekitar bibir.
- jika kesemutan diikuti kelemahan pada anggota gerak.
Berikut ini beberapa tips yang dianjurkan agar terbebas dari kesemutan.
1. Hindari posisi kerja yang statis dalam waktu lebih dari 1 jam.
2. Jaga berat badan pada tingkat ideal.
3. Kontrol gula darah dan tekanan darah.
4. Konsumsi vitamin B yang cukup.
- Nyeri kepala bersifat konstan dan terus menerus.
- Terasa berat seperti tertekan atau seperti terikat, diperas, mau meledak.
- Tempat sakitnya tidak dapat ditentukan
- Frekuensi, fluktuasi, dan intensitas nyeri sangat bervariasi. Biasanya akan bertambah pd masa2 penuh tekanan seperti pubertas, pindah sekolah, masalah pekerjaan atau perkawinan.
- nyeri kepala tipe tegang (tension type headache) => biasanya berupa nyeri kepala di kedua sisi kepala, terasa seperti diikat dgn otot2 kepala dan leher terasa tegang.
- migren => kepala terasa nyeri berdenyut di satu sisi
- nyeri kepala tipe kluster (cluster headache) => nyeri terjadi pada satu sisi, terutama di sekitar mata. Tipe ini jarang terjadi namun nyerinya sangat hebat hingga seseorang kadang ingin membenturkan kepalanya ke dinding karena tidak sanggup menahan rasa nyeri tersebut.