Katarak biasanya menyerang kalangan lanjut usia dan merupakan penyakit mata paling banyak di Indonesia. Malah populasi penderita katarak di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Setiap tahun penderita katarak di Indonesia bertambah sekitar 200 ribu orang. Katarak terjadi karena perubahan lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya, menjadi keruh. Penyebabnya sebagian besar karena faktor usia. Akibat lensa mengeruh maka cahaya sulit mencapai retina sehingga penglihatan pun terganggu.

Untuk mengatasi hal tersebut, lensa mata yang keruh tadi harus dikeluarkan dari mata melalui operasi kemudian diganti dengan lensa buatan. Biasanya untuk mengeluarkan lensa mata yang keruh dan untuk menanamkan lensa baru dibutuhkan sayatan sebesar lensa yang rusak, sekitar 9 milimeter. Bagian sisi mata disayat dengan cukup lebar lalu lensa rusak dikeluarkan secara utuh melalui sayatan tadi. Selanjutnya baru dimasukkan lensa buatan sebagai pengganti. Setelah itu, luka sayatan ditutup dengan jahitan.

Sekarang ada teknologi operasi katarak terbaru yaitu menggunakan teknik Micro Incision Catarast Surgery (MICS). Dengan teknih bedah mata terbaru ini, sayatan yang dibutuhkan hanya selebar 1,8 milimeter untuk mengeluarkan dan memasukkan lensa. Saking kecilnya sayatan tersebut maka tak dibutuhkan lagi jahitan untuk menutup luka sayatan itu dan pemulihan pun semakin cepat sehingga kemungkinan untuk terjadi kelainan silinder mata (astigmatisme) akibat katarak pun juga semakin kecil. Pasien pun tak perlu dibius dengan menggunakan bius umum, cukup bius lokal sehingga kondisi pasien dapat segera pulih hanya dalam seminggu.

Proses teknik dimulai dengan menghubungkan jarum tipis berongga dengan mesin fakoemulsifikasi, kemudian menyelipkan jarum tersebut ke dalam mata melalui sayatan kecil selebar 1,8 milimeter. Jarum akan digetarkan dengan getaran ultrasonik hingga lensa mata hancur. Serpihan kecil lensa kemudian dialiri air lalu disedot keluar melaui jarum tadi. Setelah itu ditanamkan lensa buatan baru ke dalam mata untuk mengganti fungsi lensa lama. Seluruh proses ini hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit, dan setelah beristirahat pasien bias langsung pulang.

Seiring dengan keberadaan teknik MICS, teknologi lensa tanam pun ikut berkembang pesat. Kini lensa tanam sudah terbuat dari bahan elastis yang mudah digulung (foldable lens). Dengan tergulung sangat kecil, lensa dapat diselipkan ke dalam mata secara mudah melalui sayatan 1,8 milimeter. Saat ini ada 2 jenis lensa tanam pengganti untuk penderita katarak yaitu lensa monofokal yang digunakan hanya untuk memperbaiki penglihatan jauh dan lensa multifokal yang mampu mengoreksi penglihatan jauh dan dekat. Pada pengguna lensa monofokal, pasien membutuhkan bantuan kacamata untuk penglihatan jarak dekat atau membaca, sedangkan pengguna lensa multifokal tidak perlu lagi menggunakan kacamata.

Penanganan katarak memang tak bias sembarangan. Teknologi terbaik memerlukan dokter yang berpengalaman sebagai operator dan juga lensa yang sesuai. Teknik MICS ini masih sangat jarang di Indonesia begitu pula dengan ketersediaan lensa tanam yang sangat kecil lipatannya. Saat ini di Indonesia baru tersedia di Jakarta Eye Centre.

Category: Labels: | 2 Comments

2 comments to “TEKNIK TERBARU OPERASI KATARAK”

  1. nice infoooooo thanks yaaa *kiss mei*

  1. arie ?? kok komen2mu pada hilang yah hufftthh