Kira2 1500 mL saliva disekresi per hari dgn pH pd kelenjar saat istirahat sedikit lebih rendah dari 7,0 tetapi selama sekresi aktif,bisa mencapai 8,0. Saliva mengandung 3 protein pencernaan yaitu lipase lingual,musin dan alpha amilase (ptialin). Kelenjar saliva yg utama adalah kelenjar parotis,submandibularis,dan sublingualis. Kelenjar parotis sekresinya bersifat serosa dan berbentuk encer. Pd kelenjar submandibularis,sekresinya bersifat campuran antara serosa dan mukus. Bentuk sekresinya agak kental. Sedangkan pd kelenjar sublingualis,sifat sekresinya mukus dan berbentuk kental. Adapula kelenjar kecil lidah yg hanya mensekresikan mukus yaitu kelenjar bukalis. Saliva mempunyai pH antara 6,0 - 7,4. Kisaran ini merupakan rentang keasaman yg tepat dan menguntungkan utk kerja pencernaan dari ptialin.

Lipase lingual disekresi oleh kelenjar Ebner pd permukaan dorsal lidah. Enzim ini aktif di dalam lambung dan dapat mencerna sebanyak 30% trigliserida makanan. Alpha amilase saliva dihasilkan oleh kelenjar lidah parotis yg berfungsi utk mencernakan serat. Musin pd saliva sebagian besar disekresikan pd kelenjar sublingualis. Musin merupakan suatu glikoprotein yg membasahi makanan dan melindungi mukosa mulut. Saliva juga mengandung imunoglobulin A (IgA) sebagai pertahanan kekebalan tubuh pertama terhadap kuman dan virus. Selain itu,dalam saliva juga terdapat lisozim yg berguna utk menyerang dinding bakteri,laktoferin utk mengikat besi dan bersifat bakteriostatik,serta protein yg kaya akan prolin utk melindungi email gigi dan mengikat tanin toksik.

Saliva mempunyai sejumlah fungsi penting antara lain :
- memudahkan penelanan
- mempertahankan mulut tetap lembab
- sebagai pelarut molekul2 yg merangsang indra pengecap
- membantu proses bicara dgn memudahkan gerakan bibir dan lidah
- mempertahankan mulut dan gigi tetap bersih.

Sistem dapar dalam saliva membantu mempertahankan pH mulut sekitar 7,0. Sistem ini membantu menetralkan asam lambung dan menghilangkan rasa perih di esofagus bila liur lambung mengalami regurgitasi (bergerak ke arah tenggorokan). Pada kondisi normal,sekitar 0,5 mL saliva yg hampir semuanya bertipe mukus,disekresikan setiap detik sepanjang waktu kecuali selama tidur,saat sekresi menjadi sangat sedikit. Sekresi ini sangat berperan penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut. Rongga mulut berisi bakteri patogen yg dgn mudah merusak jaringan dan menimbulkan karies gigi. Saliva mempunya daya antibakteri,dan pd penderita dgn defisiensi/kekurangan salivasi (xerostomia) mempunyai insiden karies gigi yg lebih tinggi daripada normal.

Saliva membantu mencegah proses kerusakan melalui beberapa cara :
1. Aliran saliva membantu membuang bakteri patogen juga partikel2 makanan yg memberi dukungan metabolik bagi bakteri.
2. Saliva mengandung beberapa faktor yg menghancurkan bakteri. Salah satunya adalah ion tiosianat dan yg lainnya adalah beberapa enzim proteolitik,terutama lisosim yg menyerang bakteri,membantu ion tiosinat memasuki bakteri,tempat ion tiosianat menjadi bakterisidal,dan mencerna partikel2 makanan yg membantu menghilangkan pendukung metabolisme bakteri lebih lanjut.
3. Saliva mengandung sejumlah besar protaein antibodi yg dapat menghancurkan bakteri rongga mulut,termasuk yg menyebabkan karies gigi.

Oleh karena itu,pd keadaan tidak ada saliva,jaringan mulut menjadi berulserasi (mengelupas dan menjadi radang) sehingga menjadi terinfeksi. Akibatnya,karies gigi akan meluas.

0 comments to “Karakteristik Saliva (Air Liur) dan Kelenjarnya”