Tujuan memaafkan/meminta maaf adalah utk diri sendiri. Sehingga jika pertanyaannya apakah masih perlu dilakukan,jawabannya harus dikembalikan lagi ke diri sendiri. Kemarahan dan dendam/rasa bersalah hanya akan mengkonsumsi diri sendiri baik secara fisik,misalnya tidak bisa tidur,selalu berada dalam keadaan tegang,jantung berdebar2,dan lainnya ; maupun secara psikis misalnya tidak dapat berkonsentrasi karena terus memikirkan cara utk membalas atau terus menerus menyesali rasa sakit yg ditimbulkan,cemas,khawatir,takut,mudah marah,pahi,berpikiran negatif,dan lainnya.

Pd prinsipnya meminta maaf meliputi :
- pernyataan permintaan maaf ('saya minta maaf')
- mengakui kesalahan ('kata2/perbuatan saya salah')
- usul perubahan ('apa yg harus saya lakukan utk memperbaiki kesalahan saya')
- komitmen ('saya tidak akan melakukannya lagi')
- permintaan ('maukah kamu memaafkan saya ?').
Mengakui kesalahan dan melakukan perbaikan atas perbuatan/perkataan yg salah itu merupakan langkah awal utk memperbaiki hubungan.

Utk memaafkan,dapat dimulai dgn bersikap jujur dan mau bertanggung jawab terhadap hidupnya sendiri. Maksudnya di sini adalah berhenti menyalahkan orang lain. Sebagai orang dewasa,setiap insan mempunyai pilihan utk melanjutkan hidup dalam kedamaian atau kemarahan. Langkah selanjutnya adalah membawa semua perasaan sakit,kecewa,marah atau apa pun yg dirasakan ke permukaan agar dapat dikaji secara sadar. Sebelum semua perasaan tersebut diakui dan diterima,kedamaian yg ingin dicapai dari memaafkan,sulit utk terjadi.

Memaafkan tidak selalu berakhir dgn rekonsiliasi atau pemulihan hubungan seperti pd keadaan semula. Rekonsiliasi hanya dapat terjadi jika :
1. Pihak yg menyakiti menyesali perbuatan/perkataannya serta mau memperbaiki kerusakan yg terjadi.
2. Pihak yg disakiti mau memaafkan.

Tindakan memaafkan selalu menjadi pilihan mandiri seseorang,dgn atau tanpa keterlibatan pelaku. Bila kedua hal di atas dilakukan,bukan tidak mungkin rekonsiliasi terjadi dan hubungan kekerabatan berkembang menjadi lebih dewasa. Dalam memelihara hubungan apa pun,diperlukan usaha dari kedua belah pihak utk menjaga dan merawat keharmonisannya.

Pd situasi saat kata maaf tidak pernah terucap,hubungan dapat saja terjalin kembali. Tp biasanya ada yg mengganjal bagi kedua belah pihak yg belum terselesaikan. Dikuatirkan bila kemudian hari ada kejadian lain yg mengungkit hal yg tidak dibicarakan ini,masalah menjadi membesar dan saling dikaitkan. Sebagai akibat kerusakan hubungan menjadi lebih parah dan sulit utk diperbaiki.

Tulisan ini khusus Mei persembahkan kepada semua pihak yg pernah Mei sakiti dan seluruh pihak yg pernah menyakiti Mei. Mei memaafkan utk semua yg telah menyakiti,namun Mei belum sempat meminta maaf satu per satu pd pihak2 yg Mei sakiti. Semoga dgn tulisan ini,mengingatkan Mei akan kesalahan2 yg pernah diperbuat dan tidak berhenti meminta maaf serta bertanggung jawab kepada pihak2 yg belum sempat Mei temui,amiinn.

Category: Labels: | 0 Comments

0 comments to “Maafkanlah”