Hari ini merupakan perjalanan panjang buat gw karena tadi menempuh jarak bandarlampung-jakarta lebih dari 12 jam !! Lebih tepatnya, dari kostan gw berangkat jam 8 pagi dan sampai di rumah jam 11 malem, astaghfirulloh.. Tadi gw dipertemukan Alloh dengan teman-teman perjalanan yaitu seorang ibu beserta bayinya dan seorang gadis perantauan. Menurut teman-teman gw itu, hari ini adalah hari sial. Bagi gw, hari ini merupakan hari yang sarat hikmah.

Sekedar info, perjalanan yang gw tempuh itu lama dikarenakan pada daerah Kalianda ada jalan yang tertutup longsor. Sudah dikeruk tapi jalan yang dilalui masih terlalu sempit untuk bis dan truk. Ada beberapa bis yang tetap lewat, entah harus bayar pungutan sebesar apa, karena bis dan kendaraan lainnya dialihkan oleh Dilantas ke arah Ketapang. Jadi ceritanya seperti ini, gw dan teman-teman seperjalanan serta penumpang bis lainnya naik bis Rajabasa-Bakauheuni tanpa diberitahukan oleh supir, kenek maupun petugas-petugas Dinas Perhubungan di terminal Rajabasa tentang ketentuan trayek tersebut. Akibatnya, ketika bis telah mencapai rumah makan Tiga Saudara di daerah Kalianda, tiba-tiba bis berhenti dan para penumpangnya ditawarkan untuk berganti kendaraan dengan angkot menuju pelabuhan serta dikenai biaya tambahan sepuluh ribu rupiah. Bila penumpang tak bersedia dan bersabar menunggu bis jalan kembali, dipersilakan tetapi dengan resiko banyak waktu terbuang.

Waktu yang terbuang adalah menunggu bis memasuki jalur alternatif Ketapang-Bakauheuni setelah truk-truk besar lewat. Padahal, antrian truk ini sudah panjang sekali. Artinya, bis akan berjalan kembali setelah 4-6 jam. Tentu saja banyak penumpang yang tak mau menunggu selama itu, termasuk gw.

Yang disesalkan dan paling membuat kesal disini adalah ulah sopir dan kenek yang tidak berterus terang dengan keadaan ini. Seharusnya, harga karcis bis berkurang karena penumpang tidak diantar sampai tujuan seharusnya. Gw ngerti bila ulah mereka itu berlatar tuntutan ekonomi. Tapi yang jujurlah. Rejeki diambil dengan cara dzholim seperti itu tak akan jadi berkah. Belum lagi, doa-doa dari orang-orang yang dizholimi. Pelajaran buat gw, bila ada kejadian/berita jalan rusak, lebih baik pulang naik travel.

Hikmah pertama untuk gw dari kejadian pindah angkot adalah rasa berbagi, mengatasi kejengkelan dengan senyuman, kesabaran diperlakukan dzholim, dan memperluas silaturahim. Bahkan gw juga dapet ilmu kehidupan dan informasi tentang perjalanan Islam di Lombok hehee.. Alhamdulillah..

Selanjutnya, perjalanan dari Bakauheuni sampai Kampung Rambutan menjadi ladang amal bersedekah. Asli, nikmat bener euy. Mudah-mudahan mereka ingat untuk doain gw, itu aja udah cukup banget.

Hikmah lainnya, gw jadi tahu sekarang mengapa kedua orangtua gw berjodoh. Subhanalloh, Alloh itu Maha Sempurna. Pokoke, gw jadi makin yakin bahwa jodoh itu sebaik-baiknya diserahkan oleh Alloh. Gw lihat bukti nyatanya ya pada perkawinan kedua orangtua gw itu. Dulu, gw terheran-heran dengan banyaknya sifat-sifat ortu yang bertentangan. Ternyata, itulah yang dinamakan saling melengkapi dan ternyata sifat mereka pada dasarnya mirip hanya saja prinsip penerapannya berbeda. Allohu Akbar !! Allohu Akbar !! Allohu Akbar !!

Masih banyak lagi hikmah hari ini yang gw dapat tapi mata dan badan ini sudah menuntut haknya. Gw kan sudah merasakan dizholimi maka akan lebih bijaksana lagi untuk tidak mendzholimi tubuh gw sendiri.

Akhir kata, gw cuma punya 1 kesimpulan utama hari ini : ketika beraktivitas terutama saat dalam perjalanan, bukalah nurani dan akal hanya untuk Alloh. Niscaya, banyak ilham dan hikmah yang akan diperoleh dari ridhoNya. Semoga setiap langkah kita selalu diridhoi Alloh. Amiin.

Category: Labels: | 0 Comments

0 comments to “Sekilas Tentang Hari Ini”