Kandungan gizi kefir per porsi (227 g)
Energi : 160 kkal
Karbohidrat : 8 g
Protein : 14 g
Lemak : 3 g
Natrium : 90 mg
Kalsium : 300 mg
Vitamin A : 500 IU
Vitamin D : 100 IU

Kefir merupakan minuman hasil fermentasi susu dengan bibit kefir (kefir grains) yang berasal dari kawasan pegunungan Kaukasus (bagian wilayah Rusia) di Eropa Timur. Kata “kefir” berasal dari bahasa Turki yang berarti sehat dan panjang umur. Kefir mulai menyebar dan dikonsumsi di berbagai penjuru dunia pada awal abad pertengahan.

Cara membuat kefir cukup dengan menambahkan bibit kefir ke dalam susu sapi, kambing atau domba dan dibiarkan selama 24 jam pada suhu kamar. Setelah itu, pisahkan cairan susu yang telah difermentasi dengan bibit kefir dan kefir pun siap dikonsumsi.

Bibit kefir terdiri atas butiran seukuran biji gandum sampai biji kenari yang berwarna putih, lembut, kenyal dan membentuk gumpalan yang mirip dengan kembang kol. Butiran-butiran ini hidup dan bisa terus tumbuh dari ukuran sangat kecil menjadi besar selama masa inkubasi. Sebanyak 50 gram butiran kefir basah dapat tumbuh menjadi dua kali lipat dalam 7-10 hari jika dipindahkan ke dalam 500 mL susu segar enam kali seminggu. Butiran-butiran bibit kefir ini mengandung campuran berbagai bakteri dan kamir (ragi) yang dikelilingi oleh gumpalan gula polisakarida yang disebut kefiran. Bakteri dalam kefir terdiri dari lactobacillus, lactococcus, streptococcus, leuconostoc, acetobacter, dan ragi. Semuanya merupakan probiotik yang bermanfaat menjaga kesehatan, terutama kesehatan pencernaan.

Selain kefir yang terbuat dari susu murni, ada lagi kefir bening yang popular di kalangan penderita diabetes. Kefir bening atau non lemak adalah kefir yang sebagian komponen probiotik dan komponen lain yang tidak larut (terutama lemak) telah dihilangkan. Kefir ini sangat cepat diserap oleh tubuh dan sangat mudah masuk dalam proses metabolisme. Jenis kefir ini sangat baik dikonsumsi penderita diabetes, hipertensi, dan asam urat yang disarankan untuk mengurangi lemak.

Kefir mengandung jenis bakteri bersahabat yang tidak terdapat dalam yoghurt serta mengandung ragi bermanfaat seperti Saccharomyces kefir dan Torula kefir yang akan mendominasi, mengontrol, dan mengusir mikroorganisme jahat yang berbahaya bagi tubuh dengan cara memasuki dinding saluran pencernaan tempat mikroorganisme jahat tersebut menetap. Tak hanya itu, ragi kefir dapat pula melindungi usus dari serangan parasit. Bakteri dan ragi kefir menyediakan asupan gizi dengan cara membantu mencerna makanan yang dimakan serta membantu usus tetap bersih dan sehat. Ukuran molekul kefir yang kecil membuatnya mudah dicerna. Adanya fermentasi ganda dari bakteri dan ragi kefir menghasilkan asam laktat, karbondioksida, dan sedikit alcohol. Rasa asam kefir terasa menggigit di lidah seperti soft drink. Konsistensi kefir juga lebih cair dibandingkan yoghurt tapi lebih kental daripada susu. Selain itu pembuatan kefir tidak membutuhkan teknik sterilisasi.

Kefir memiliki banyak manfaat sehat dan memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan susu. Kandungan asam dalam kefir dapat memperpanjang masa simpan, mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk sehingga mencegah kerusakan susu, dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme pathogen. Kefir sangat cocok dikonsumsi oleh penderita lactose intolerance yang tidak bisa mengkonsumsi susu karena tidak mampu mencerna dan menyerap laktosa (gula susu) yang akan menimbulkan asam dan sejumlah gas di dalam usus besar dan menyebabkan diare, kembung, dan sakit perut. Proses fermentasi juga meningkatkan kandungan gizi kefir yang mengandung beberapa jenis mineral seperti kalsium dan magnesium serta fosfor untuk membantu mencerna karbohidrat, lemak, protein, pertumbuhan sel dan penghasil energi. Kefir kaya akan vitamin A, D, K, B1, B2, B12, biotin, asam folat, asam pantotenat yang berfungsi menjaga kesehatan hati, ginjal, system saraf, menghaluskan kulit dan melawan radikal bebas. Kandungan protein kefir lebih mudah dicerna dan mengandung asam amino triptofan yang memiliki efek menenangkan saraf (relaksasi) yang bermanfaat untuk membantu mengatasi masalah insomnia, stress, depresi, dan ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder).

Konsumsi kefir dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan risiko penyakit jantung. Ini disebabkan oleh bakteri asam laktat dalam kefir yang mampu meningkatkan metabolisme kolesterol dalam usus halus sehingga kolesterol tidak menumpuk dalam pembuluh darah. Selain itu, bakteri asam laktat ini dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat di dalam saluran pencernaan yang mengubah senyawa prokarsinogen dalam makanan menjadi karsinogen (senyawa penyebab kanker) sehingga dapat menurunkan risiko timbulnya kanker atau tumor dalam saluran pencernaan seperti kanker kolon. Bakteri asam laktat juga merangsang pergerakan isi saluran pencernaan sehingga menurunkan konsentrasi prokarsinogen dan karsinogen dalam saluran pencernaan.

Kandungan antioksidan kefir melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas dan mencegah proses penuaan dini. Kefir pun terbukti meningkatkan sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan dapat digunakan sebagai terapi penyembuhan pasien sindrom kelelahan kronis, tuberculosis dan herpes. Kefir juga membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan membantu meredakan keinginan makan terus menerus (food craving) yang biasa terjadi pada penderita diabetes.

Jika kurang menyukai rasa kefir yang asam, bisa ditambahkan buah-buahan, madu, sirup atau gula agar. Menambahkan gula atau pemanis akan meningkatkan kadar alkohol kefir karena gugus gula akan diuraikan oleh bakteri dan ragi kefir. Karena itu jika tidak menyukai rasa alkohol maka dianjurkan penambahan gula diberikan sesaat sebelum dikonsumsi agar rasa alkoholnya tidak terlalu terasa. Kefir tidak mengandung dan tidak membutuhkan bahan pengawet karena mengandung asam yang berfungsi sebagai pengawet. Dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama meskipun sebagian zat tertentu akan berkurang setelah disimpan selama 2 bulan. Hindari menyimpan di tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung karena akan merusak kefir. Kefir juga bisa diolah menjadi jus, smoothie, salad dressing, acar atau asinan sayuran, sup, roti, dan cake.

0 comments to “Kefir, Susu Asam Selain Yoghurt”