Susahnya mata terpejam bisa menjadi isyarat gangguan tidur seperti sleep apnea, narkolepsi, atau jenis gangguan tidur lainnya. Penyebab potensial gangguan tidur terdiri dari 80 jenis dan dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu sulit tidur, mudah tidur, masalah dengan jadwal tidur yang tidak teratur dan gangguan perilaku yang berkaitan dengan tidur. Gangguan perilaku yang terkait dengan tidur adalah penggunaan alkohol, gangguan psikologis, obat-obatan, keadaan medis, dan gangguan irama sirkadian. Sedangkan gangguan tidur yang terjadi pada anak-anak adalah berjalan sambil tidur atau bangun mendadak, sedangkan pada orang dewasa cenderung diakibatkan oleh kejiwaan dan perubahan pola tidur. Gangguan tidur akibat kejiwaan misalnya, dapat disembuhkan oleh psikiater. Sayangnya pasien gangguan tidur kejiwaan yang datang ke psikiater kebanyakan diatasi lewat jalur cepat, misalnya dengan obat tidur, dan bukan dengan lebih banyak berkonsultasi.  

Untuk mendiagnosis suatu gangguan tidur perlu dilakukan suatu pemeriksaan di laboratorium tidur dengan menggunakan Polysomnography (PSG). Pemeriksaan ini penting sebagai langkah awal menentukan terapi gangguan tidur. PSG bekerja dengan merekam kualitas tidur dan henti nafas pasien. Dari pemeriksaan ini dapat diketahui kualitas tidur, jenis dan derajat gangguan tidur yang dilihat dari jumlah henti nafas per menit dan lamanya henti nafas, dan penurunan kadar oksigen yang terjadi saat pasien tertidur. 

PSG membutuhkan minimal 22 kabel yang diistilahkan dengan elektroda sensor yang dipasangkan pada beberapa bagian tubuh. EEG untuk gelombang listrik otak, EOG untuk gerakan bola mata, EMG untuk tegangan otot kaki, dagu, dan lain-lain. Dilengkapi juga dengan fibritery snore atau aliran udara yang melewati hidung dan mulut, ECG (electrocardiografi) serta belt/sabuk untuk memonitor gerakan nafas (biasanya diletakkan pada dada dan perut) dan sleep position/posisi tubuh. Pemasangan PSG memerlukan waktu 45 menit dan harus dilakukan dengan santai dan fleksibel sehingga pasien merasa nyaman dan tidak stres. Setelah semua sensor terpasang dengan baik, pasien bisa melakukan aktifitas seperti biasa sampai menjelang tidur nanti. Sementara pasien tidur, petugas mengamati aktivitas tidur dengan melihat monitor video dan layar komputer yang menampilkan semua data detik demi detik. Nantinya hasil perekaman itu dibaca dan dinilai oleh dokter yang berkualifikasi di bidang tidur dan kemudian dibuatkan laporannya.

PSG tidak memerlukan persiapan khusus selain kondisi rambut yang bersih. Pasien diharuskan untuk membersihkan terlebih dahulu rambutnya dilanjutkan dengan menggosok bagian permukaan kulit rambut dengan alkohol agar kulit mati dan lapisan minyaknya hilang. Pasien tidak diperbolehkan menggunakan bahan-bahan apapun pada rambut (seperti foam, gel, minyak rambut, dan lainnya). Pasien dapat membawa serta perlengkapan tidur agar merasa nyaman selayaknya tidur di rumah sendiri. Misalkan bantal khusus atau mungkin boneka bagi pasien anak-anak.

Karena proses pemeriksaan membutuhkan waktu yang cukup lama maka pasien dianjurkan menginap. Pemasangan alat dilakukan pukul 21:00, tetapi pasien diharapkan sudah berada di dalam kamar pukul 19:00 untuk beradaptasi terlebih dahulu dengan suasana ruang tidur yang baru. Pukul 6:00 pagi alat sudah dilepas dan pasien dapat langsung mandi untuk beraktivitas seperti biasa. Beberapa laboratorium tidur bahkan menawarkan sarapan ringan bagi pasien-pasiennya. Hasil perekaman akan dibaca dan dinilai oleh dokter yang berkualifikasi di bidang tidur, dan kemudian dibuatkan laporannya. Proses ini biasanya berlangsung antara 2 hingga 3 hari. Kemudian pasien dapat bertemu dengan dokternya lagi untuk mengambil hasilnya.

PSG saat ini hadir lebih sempurna dan disesuaikan dengan standar kualifikasi yang dibuat oleh American Academi of Sleep Medicine. PSG yang dihadirkan oleh Rumah Sakit Mitra Kemayoran di Jakarta mampu menunjukkan kekuatan sinyal yang super sehingga pembacaan gelombang otak lebih mudah dan cepat dilakukan. Keuntungannya bagi pasien adalah mereka mendapatkan tingkat akurasi hasil pemeriksaan yang lebih akurat. PSG modern memiliki perangkat ganda  yang bertujuan mendapatkan hasil lebih akurat dan meminimalisir resiko lepasnya salah satu kabel. Jadi bila kabel pada satu perangkat terlepas maka masih ada perangkat lain yang bisa dipergunakan. Alat yang harus dipasang pada laboratorium tidur ini dilengkapi pula dengan video rekam dan petugas ahli yang bertugas mengawasi pasien saat tidur.
Secara umum, PSG terbagi dalam empat tipe, yaitu :
  1. Tipe pertama adalah full PSG (minimum 7 channel) dengan setting laboratorium tidur, yaitu terdapat tenaga khusus yang bertugas mengawasi pasien serta tenaga khusus yang bertugas membaca hasil. Tipe ini merupakan tipe berstandar internasional untuk diagnosa.
  2. Tipe kedua adalah full PSG (mnimum 7 channel) dengan setting laboratorium tidur di rumah, apartemen, atau di hotel. Tipe ini tidak boleh digunakan karena tidak dilengkapi dengan tenaga khusus yang mengawasi.
  3. Tipe ketiga adalah PSG dengan Cardiopulmonary Monitoring, yaitu perekam sinyal nafas. Alat ini tidak dilengkapi dengan perekam gelombang otak, sinyal nafas dan lainnya. Namun, khusus untuk sleep apnea, tipe ini dapat digunakan untuk mendiagnosa pasien sleep apnea berat atau yang memiliki mobilisasi terbatas.
  4. Tipe keempat adalah PSG yang berfungsi sebagai screening, yaitu hanya pemeriksaan penyaring. Alat ini hanya digunakan untuk merekam airflow atau aliran udara dan kadar oksigen dalam darah.

0 comments to “Polysomnography, Pendeteksi Gangguan Tidur”