Meski terlihat ringkih, setiap bayi baru lahir sudah dibekali kemampuan khusus dari Alloh berupa gerak refleks. Gerak ini dilakukan tanpa disadari oleh bayi dan secara otomatis diperlihatkan begitu ada rangsang dari luar. Pada bayi yang baru lahir normalnya sudah bisa menggerak-gerakkan kedua tangan dan kaki, menggenggam, menendang, membuka mulut, menghisap, menangis, dan berbagai kemampuan gerakan dasar lainnya. Berbagai gerakan refleks ini berguna untuk mempertahankan diri bayi di lingkungan baru dan menjadi alat komunikasi pertama dirinya dengan lingkungan.
Pada awal-awal kehidupannya, bayi sering menekuk kedua tangan serta kaki ke arah tubuhnya, sementara telapak tangan dan kaki mengepal. Ini merupakan pertanda bahwa bayi sedang kedinginan. Dengan bertingkah seperti ini maka sang bayi secara refleks berusaha mempertahankan diri terhadap lingkungan yaitu dengan mempertahankan kehangatan dan menjaga kestabilan suhu tubuhnya. Jadi, gerak refleks merupakan media untuk menyesuaikan diri bayi dengan lingkungan di awal-awal kehidupannya.
Ada 6 refleks penting yang harus dimiliki setiap bayi baru lahir. Refleks yang pertama adalah refleks melangkah. Bila tubuh bayi dipegang pada bagian bawah ketiaknya dalam posisi tegak dan pastikan kepalanya tertopang dengan baik, kemudian kakinya menyentuh bidang yang datar, maka secara otomatis bayi akan meluruskan tungkainya seolah-olah hendak berdiri. Begitu tubuhnya dimiringkan ke depan maka kakinya akan bergerak seakan-akan ingin melangkah. Refleks ini akan menghilang dalam beberapa bulan dan menjelang tahun pertamanya, ketika bayi mulai siap berjalan, refleks ini akan muncul kembali.
Gerak refleks selanjutnya adalah refleks mencari puting (rooting). Saat sudut bibir dan pipi bayi disentuh dengan tangan maka bayi akan langsung memiringkan kepalanya ke arah datangnya sentuhan dengan mulut membuka. Bila pipinya bersentuhan dengan payudara ibu maka bayi akan langsung memiringkan kepalanya dan mengarahkan mulutnya untuk mendapatkan ASI. Refleks ini bersama dengan gerak refleks menghisap akan membantu bayi untuk menyusu. Refleks selanjutnya adalah reflek menghisap. Bila bibirnya disentuh dengan ujung jari maka secara otomatis bayi akan membuka mulutnya dan mulai menghisap. Ketika puting susu masuk ke dalam mulutnya, maka bayi akan langsung menghisap ASI.
Refleks menggenggam (babinski) akan muncul ketika jari Anda diletakkan di tengah telapak tangan atau di bawah jari kakinya dan bayi akan secara otomatis akan menekuk dan mengerutkan jari-jarinya seolah-olah ingin mengenggam atau menjepit erat. Refleks ini akan menghilang sejalan dengan perkembangan bayi dalam mengontrol gerakan jari jemarinya. Biasanya hilang pada usia 5 bulan.
Refleks moro merupakan refleks yang menunjukkan reaksi emosional bayi. Bila Anda memukul keras-keras atau menarik alas tidurnya serta mengangkat dan menurunkan tubuh bayi secara mendadak, maka kedua tangan dan kakinya akan merentang dan menutup lagi. Bersamaan dengan itu, jemarinya pun menggenggam.
Refleks yang terakhir adalah refleks leher asimetrik tonik. Refleks ini agak sulit terlihat namun bisa diamati. Caranya dengan membaringkan bayi lalu miringkan kepalanya ke sisi kiri maka tangan kiri bayi akan segera merentang lurus ke luar sedangkan tangan kanannya akan menekuk ke arah kepalanya. Begitu pula jika Anda memiringkan kepala bayi ke kanan maka tangan kanan bayi akan merentang lurus sedangkan tangan kirinya akan menekuk ke arah kepalanya. Refleks ini paling terlihat jelas saat bayi berusia 2 bulan dan akan menghilang saat berusia 5 bulan.
Peran gerak refleks bayi sangatlah penting sehingga dokter akan memeriksanya dengan seksama. Selain melihat ada tidaknya refleks, dokter juga akan memeriksa kesimetrisan gerak refleks bayi. Pemeriksaan ini sangat penting karena menginterpretasikan gerak refleks ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang benar-benar piawai. Meski begitu, orang tua juga bisa ikut memantau beberapa gerak refleks bayi di rumah. Hal ini berguna supaya orang tua mengetahui besarnya kemampuan perkembangan fungsi sistem saraf pusat dan kordinasi motorik yang sudah dicapai bayinya.
Ada beberapa refleks yang tidak seterusnya ada dan menghilang sejalan dengan pertambahan usia, pertumbuhan fisik dan kemampuan fungsi organ tubuhnya. Bisa juga gerak refleks tadi berkembang menjadi gerakan yang lebih terkontrol. Bila masih ada gerak refleks yang seharusnya sudah hilang di usia tertentu perlu segera dikonsultasikan ke dokter. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan pada proses perkembangan bayi.
0 comments to “Gerak Normal Refleks Bayi Baru Lahir”
Posting Komentar