Pagi ABU ABU
Memulai hari, tanpa tetes tetes embun
Duka menggantung, lara bersenandung
ERUPSI MERAPI menari di atas lirih
Negara bertabur mayat, kabarkan KIAMAT

Sejenak, seketika
Cerita tergenang di luahan tsunami
Tentang sketsa manusia LALAI
Agar hanyut, agar ingat

Perihal kami :
Abai tunduk berSUJUD pada Yang Satu
Asyik bersekutu menyekutukan CINTA-Mu
Nurani luput, diliputi HANDUK kekafiran
Jiwa tamak mengERAMi maksiat

Kemalangan..
: Makanan terbaik rakyat bersama DARAH airmata
Datang berulang, saban tahun kekuasaan
Asa mengazab penguasa, hakim hakim durjana
Menanti langit menobatkan sang khalifah



Untuk Arisan Kata 8
http://topenkkeren.multiply.com/journal/item/147

Hasil karya peserta Arisan Kata 8
http://topenkkeren.multiply.com/journal/item/149

Ya Rabb..
Ku sebut namaMu dalam gumam
Ku ingat Engkau saat alam begitu gelap
Ku mohon ampuni kami
Naungi jiwa jiwa ini dari bencana kerusakan
Amiin
[Seuntai Doa Dariku Untuk Kita]

0 comments to “Peringatan Kelabu”