Mereka yang sombong dengan masjid jiwa, berkeliaran sebagai ruh bergentayangan. Tak memiliki pijakan, kakinya gagal berjalan. (Emha Ainun Najib)

Tuhan kejutkanku, ia hadirkanmu di jalan takdirku. Meski tak mau, bukankah ia lebih tahu ? (Febi D.S)

Kadangkala rindu itu perlu, untuk tahu cinta belum membuatmu jenuh, meski harus berteman sendu. (Sadewi)

Sungguh diammu lebih buruk dari kematianmu. Setidaknya jika kau mati, aku tahu kemana harus datang menabur bunga. (Malaikat Sesat)

Aku tak mungkin bisa membawamu ke masa lalu, mengulang awal yang baru. Aku hanya bisa mengajakmu hari ini, memulai akhir yang baru. (Agus Hermana MS)

Mengingat Ibu, aku melihat janji baik kehidupan. Mendengar suaranya, aku percaya akan kebaikan hati manusia. (WS. Rendra)

Kita teramat rapuh, mestinya bisa saling rengkuh. Luka, membalut raga, mestinya membuat kita terjaga, saling jaga hingga kepala. (Agus Hermana MS)

Senyuman adalah suatu sikap. Sikap kita untuk Tuhan, manusia, nasib, dan kehidupan. (WS. Rendra)

Ternyata di gurun pasir kehidupan yang penuh bencana, semak yang berduri bisa juga berbunga. (WS. Rendra)

Tanpa kekosongan, siapa pun tak bisa memulai sesuatu. (Yenny Hadiprayitno)

Ini cinta yang kupunya, tiada tapi dan jika. Kutata dalam sebuah kaca, sentuhlah bila waktunya tiba. (Yurna Yenni)

Mencintai bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan bagaimana kamu bertahan. (Kahlil Gibran)

Category: Labels: | 0 Comments

0 comments to “Asal Kumpul 2”