Cinta tak boleh melayani dan dilayani oleh kebohongan karena hanya kesejatianlah yang pantas melahirkan kebahagiaan (Jawa "Maliq d'Essentials")
Cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan karena sajak pun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan (Umbu Landu Paranggi)
Akan tiba saat merah bibir hanya mampu kau kecup di dalam mimpi dan di alam bukan mimpi semata merah luka yang kau kecap (Aan Mansyur)
Berikan aku satu pastimu karena segala mungkin telah habis kau berikan untukku (Febi D.S)
Lirih kau ucapkan rasa tentang cinta yang kian beda. Baiknya kita berpisah saja (Yusnita Damayanti)
Aku dan kamu adalah melodi, berbaris di partitur yang sama. Jarak nada kitalah buatnya terberai, gugur dalam birama tak usai (Mella)
Tak ada sajak damai lagi bagi kita. Aku adalah warna dan kau adalah hampa, kita tak akan bersama (CMWMTSPAD Bratasedajati Widyaningrat)
Kini lembaran diary mengabu dibakar pilu. Tak ada kita, aku dan kamu. Cuma terlalu banyak rencana yang tak perlu. Aku, tak butuh rindu ! (Yurna Yenni Nathalia)
Aku akan mengunci rindu ini seperti tanah merah yang mempersatukanmu dengan bumi (Malaikat Sesat)
Cinta kita rusak parah dan langit pun memecah tangis lewat embun di atas mawar yang rekah
(Hemasita Nugraheni)
Tiap kali kulihat ranting yang meranggas, helai demi helai catatan tentangmu turut terlepas (Agus Hermana MS)
Kita, si naif yang menunggu di samping jendela. Cinta, si penyesat ulung yang kadang berkedok jawaban doa (Sadewi)
Mungkin aku hanya senja di pelupuk mata. Samar dalam langkah yang bukan tujuan. Jauh kau berdoa pun mungkin bukan untuk kita (Arco Transepto)
Puisimu seperti ayat-ayat setan, tercipta untuk menyanyikan cinta yang terlarang (Malaikat Sesat)
Tuhan dibela dan disayang-sayang tapi terus kau dustakan kebenaran (Emha Ainun Nadjib)
Rumput mengira setiap tariannya adalah sabda angin. Ia lupa dustanya tertiup pada cumbu kelenting dan kitar baling sunyi (Rendra Jakadilaga)
Apakah pohon sedih ketika daunnya gugur ? Atau bahagia karena akan menjadi lebih hijau ? (Aan Mansyur)
Kegembiraan dan kesedihan ternyata dekat. Seperti gelap dan terang yang selalu bertukar tempat (Acep Zamzam Noor)
0 comments to “Asal kumpul 3”
Posting Komentar