Tonsilitis/amandel biasanya menyerang berkali2 terutama terjadi pada anak2. Hal ini disebabkan anak2 lebih senang bermain kotor,jajan sembarangan,sering makan tanpa mencuci tangan dahulu serta kurang menjaga kesehatan mulut. Tonsilitis yg berulang dapat mengakibatkan penyempitan saluran pernafasan sehingga mengganggu suplai oksigen ke otak. Dampaknya kemudian adalah konsentrasi belajar menurun,menjadi malas belajar dan cepat mengantuk. Karena itulah banyak anggapan anak yg menderita amandel itu bodoh. Disinilah pentingnya amandel harus diangkat agar tidak terjadi lagi infeksi berulang. Selain itu,tonsilektomi juga penting dilakukan pada penderita alergi karena pada penderita tsb,pemberian antibiotik tidaklah cukup utk mengatasi masalah. Ada 2 indikasi perlunya tindakan operasi amandel yaitu mutlak dan relatif. Indikasi mutlak adalah operasi pengangkatan tonsil harus dilakukan sbg cara terbaik utk mengatasi keluhan dan jika tidak dilakukan akan timbul masalah serius. Yg termasuk indikasi ini yaitu :
pembesaran tonsil yg menyebabkan sumbatan jalan nafas atas,disfagia berat,gangguan tidur,komplikasi jantung paru ;
terjadi pengumpulan nanah pd tonsil ;
terjadi kejang demam ;
tonsil diperlukan utk pemeriksaan patologi.

Indikasi relatif adalah kondisi di mana operasi pengangkatan tonsil disarankan untuk mengurangi kekambuhan dan komplikasi. Yg termasuk indikasi ini yaitu : terjadi infeksi tonsil >7 kali per tahun walaupun telah diobati dgn benar ;
bau mulut atau nafas menetap akibat penyakit tonsil menahun yg tidak mempan dgn terapi obat ;
penyakit tonsil menahun yg resisten (tidak memberi respon terhadap pengobatan) dgn antibiotik beta laktamase utk bakteri golongan Streptococcus ;
pembesaran tonsil satu sisi yg diduga tumor.

Bila tonsil yg meradang kronis tidak diangkat,maka akan timbul komplikasi ke daerah sekitarnya atau organ tubuh lain yg letaknya jauh melalui aliran darah atau getah bening. Komplikasi ini biasanya berupa pembentukan abses (nanah),rhinitis (peradangan hidung) kronis,sinusitis,otitis media (congekan),endokarditis (radang pd katup jantung),artritis (radang sendi),radang otot,radang ginjal,dermatitis (radang kulit),gatal, dan urtikaria.

Operasi amandel dapat dilakukan dgn pembiusan lokal ataupun umum. Pada anak2 pembiusan lokal sulit dilakukan karena anak2 sering melakukan gerakan dan banyak yg takut dioperasi. Anak yg akan menjalani tonsilektomi harus berusia 6 tahun,jika belum maka operasi ditunda dulu kecuali kalau memang sudah tidak dapat ditunda lagi. Selain operasi konvensional adapula celon radiofrequency yg dapat mengecilkan tonsil sekitar 40% dgn resiko perdarahan sangat minimal dan dapat dilakukan dgn bius lokal,kecuali pd anak2 <12 tahun yg harus dibius total. Fase penyembuhan setelah tonsilektomi sekitar 2 minggu. Setelah operasi penderita disarankan utk tidak banyak berbicara atau meludah. Diet dilakukan secara bertahap,mulai dari pemberian makanan cair dan tidak diperbolehkan dulu mengkonsumsi makanan keras. Pemberian es atau es krim dapat dilakukan sbg pencegahan perdarahan. Gunakan asetaminofen atau ibuprofen utk mengurangi nyeri,jangan menggunakan aspirin karena akan mengurangi kemampuan pembekuan darah dan meningkatkan resiko perdarahan. Kompres dgn es batu pd leher utk mngurangi sakit ssudah operasi. Jangan melakukan latihan atau olahraga keras selama 2 minggu setelah operasi dan diharuskan istirahat total selama 2-3 hari. Sebaiknya penderita baru bekerja/bersekolah kembali setelah 1 minggu utk meminimalkan resiko terkena infeksi saluran pernafasan. Selama fase ini penderita dilarang makan makanan yg dapat mengiritasi seperti makanan yg digoreng dan berbumbu tajam.

Tonsilektomi mempunyai resiko seperti resiko akibat anestesi yg dapat mengakibatkan masalah serius,perdarahan akibat operasi yg bisa terjadi sesaat atau beberapa hari setelah operasi,dan perubahan suara. Jika ada perdarahan,pasien dapat dioperasi kembali dgn mengikat pembuluh darah agar perdarahan berhenti. Segera hubungi dokter jika penderita setelah operasi mengalami :
mual atau muntah ;
kesulitan bernafas ;
batuk,meludah atau muntah darah ;
rasa nyeri tak tertahankan,kemerahan atau perdarahan di daerah operasi ;
tanda2 infeksi meliputi nyeri kepala,sakit otot,sakit di seluruh anggota tubuh,dan demam.

Mudah2an tulisan ini bermanfaat,amiinn. Sumber pustaka diambil dari majalah Dokter Kita edisi Juli 2006 dan Juli 2007, Buku Ajar,Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 2 FKUI,Buku Ajar Ilmu Bedah Wim De Jong.

0 comments to “Operasi Pengangkatan Tonsil (Tonsilektomi)”