Jika Anda sering bepergian ke hutan atau tinggal dekat dgn habitat ular maka berhati2lah terhadap bahaya gigitan ular.. Umumnya ular menggigit pada saat ia aktif,yaitu pada pagi dan sore hari serta menggigit apabila ia merasa terancam atau diganggu.. Luka akibat gigitan ular dapat berasal dari gigitan ular tidak berbisa maupun berbisa.. Dari semua kasus yg terjadi,pemberian antivenom memberikan hasil baik kecuali untuk penderita yang dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan koma dan gangguan pernafasan akut..

Di seluruh dunia dikenal >2000 spesies ular namun yg berbisa hanya sekitar 250 spesies. Berdasarkan morfologi gigi taringnya,ular dapat diklasifikasikan ke dalam 4 famili utama,yaitu :
* Famili Elapidae : ular weling,ular welang,ular sendok,ular anang dan ular cabai * Famili Crotalidae/Viperidae : ular tanah,ular hijau dan ular bandotan puspo
* Famili Hydrophidae : ular laut
* Famili Colubridae : ular pohon
Utk menduga jenis ular yg mengigit berbisa atau tidak,dapat dipakai pertanda dari bentuk kepala ular dan bekas gigitan.. Ular berbisa bentuk kepala segi empat panjang,dgn gigi taring kecil dan bekas gigitan berupa luka halus berbentuk lengkungan.. Ular tidak berbisa kepala berbentuk segitiga dgn dua gigi taring besar di rahang atas dan dua luka gigitan utama akibat gigi taring.. Bisa ular yg berbahaya bagi kesehatan secara umum dibagi menjadi 4 golongan yaitu sitotoksin (merusak jaringan lokal di tempat gigitan),hemotoksin (menyebabkan perdarahan dalam),neurotoksin (mempengaruhi sistem saraf),dan kardiotoksin (menyerang jantung).. Ular hijau,ular tanah dan golongan Viperidae memiliki racun hematotoksik yg menyebabkan perdarahan spontan dan kerusakan dinding pembuluh darah.. Ular welang,ular sendok,ular kobra,ular laut memiliki racun hematotoksik..

Gigitan Elapidae (kraits,mambas,coral snakes dan beberapa kobra) mempunyai efek berupa sakit ringan,sedikit atau tanpa pembengkakan,kerusakan kulit dekat gigitan.. Gigitan ular dari Afrikan dan beberapa kobra Asia memberikan gambaran sakit yang berat,melepuh dan kulit rusak dekat gigitan melebar.. Semburan kobra pada mata dapat menimbulkan rasa sakit yang berdenyut,kaku pada kelopak mata,bengkak di sekitar mulut dan kerusakan pada lapisan luar mata.. Gejala setelah 15 menit - 10 jam kemudian berupa kekakuan otot2 wajah,bibir,lidah dan tenggorokan sehingga menyebabkan sukar bicara,kelopak mata menurun,susah menelan,otot lemas,sakit kepala,kulit dingin,muntah,pandangan kabur dan mati rasa di sekitar mulut.. Selanjutnya dapat terjadi kekakuan otot2 leher dan anggota badan,kekakuan otot2 pernafasan sehingga lambat dan sukar bernafas,tekanan darah menurun,denyut nadi lambat dan tidak sadarkan diri.. Nyeri pada perut seringkali terjadi dan hebat.. Kematian dapat terjadi dalam 24 jam..

Gigitan Viperidae efekna akan timbul dalam 5 menit sampai beberapa jam berupa muntah,berkeringat,diare,perdarahan pada bekas gigitan,hidung berdarah,darah dalam muntah,urin dan tinja.. Perdarahan terjadi akibat kegagalan faal pembekuan darah.. Beberapa hari kemudian timbul memar,melepuh dan kerusakan jaringan,kerusakan ginjal,paru membengkak,kadang disertai tekanan darah rendah dan denyut nadi cepat.. Efek lain yg timbul dalam 15 menit sampai beberapa jam berupa bengkak dekat gigitan yg akan cepat menyebar ke seluruh anggota badan disertai rasa sakit dekat gigitan.. Keracunan berat ditandai dgn pembengkakan di atas siku dan lutut dalam waktu 2 jam atau ada perdarahan hebat..

Gigitan Hydropiidae akan segera muncul berupa sakit kepala,lidah terasa tebal,berkeringat dan muntah.. Setelah 30 menit sampai beberapa jam timbul kaku dan nyeri menyeluruh,kekakuan otot,kelemahan otot2 mata,pupil melebar,urin berwarna coklat gelap,ginjal rusak,henti jantung.. Gigitan Rattlesnake dan Crotalidae efekna berupa pembengkakan,nyeri pada daerah gigitan,anemia,hipotensi dan penurunan trombosit.. Gigitan Coral snake berupa keracunan sistem saraf dan penggumpalan darah..

Utk mencegah terjadina gigitan dan menghindari resiko fatal akibat gigitan dapat dilakukan misalna dgn memakai sepatu dan celana berkulit sampai sebatas paha,ketersediaan serum antibisa ular di rumah sakit daerah yg kasus gigitan ularnya tinggi,menghindari berjalan pada malam hari terutama di daerah berumput dan semak2.. Jangan membunuh ular bila tidak terpaksa sebab banyak penderita yang tergigit akibat kejadian seperti ini..

Semoga tulisan ini bermanfaat,amiin.. Sumber pustaka dari majalah Dokter Kita edisi Juli 2006 dan Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI jilid 1 edisi IV..

1 comments to “Gigitan Ular Berbisa”

  1. Thank you for your appreciation, it's my pleasure.

    Happy blogging time to you and good luck. Amiin.