Semen tulang saat ini sering digunakan pada kasus patah tulang belakang dan patah tulang akibat osteoporosis. Semen ini merupakan sejenis akrilik yang nama lengkapnya polymethylmetacrylate (PMM). Bentuknya bubuk namun dalam penggunaannya dicampur dengan cairan khusus sehingga menjadi seperti adonan yang dapat mengering dalam waktu 10 menit.
PMM digunakan dalam keadaan steril pada penatalaksanaan fraktur patologis, yaitu patah tulang akibat penyakit yang merapuhkan tulang. Semen dimasukkan langsung ke dalam tulang dan pada operasi penggantian sendi, biasanya semen digunakan bersama dengan pen atau prostesis (implan).
PMM non steril digunakan bersama pen untuk fiksasi eksterna yaitu suatu terapi fiksasi pada keadaan patah tulang terbuka yang bertujuan untuk mempertahan posisi tulang.
Penggunaan PMM bersama pen dan implan dapat meningkatkan daya tahan pen dan implan serta membuat mobilisasi tungkai lebih cepat terjadi dan efektif mengurangi nyeri. Kombinasi ini pun tidak akan menimbulkan reaksi karena PMM akan terlebih dulu dimasukkan ke dalam rongga tulang yang kemudian dilanjutkan penanaman pen atau implan.
PMM tidak berfungsi sebagai perekat melainkan sebagai pengisi rongga tulang. Selain itu, PMM berfungsi pula sebagai penahan tekanan (shock absorber).
Saat ini semen tulang turut berperan dalam penatalaksanaan osteoporosis, terutama untuk kasus berat yang disertai fraktur kompresi vertebra (patah segmen tulang belakang yang menyebabkan tulang belakang kolaps/ambruk) dan fraktur collum femur (patah di bagian leher tulang paha). Pada fraktur kompresi vertebra, punggung membungkuk ke depan dan bila dibiarkan akan menimbulkan nyeri bahkan mengganggu pernapasan.
Efek samping yang sering ditemukan pada penggunaan PMM adalah penurunan tekanan darah akibat pelebaran pembuluh darah. Efek samping ini tidak membahayakan dan dapat segera diatasi.
Efek samping lainnya yaitu penyumbatan pembuluh darah kecil (kapiler). Penyumbatan ini disebabkan penggumpalan protein di dalam darah akibat reaksi panas yang dihasilkan oleh campuran semen. Penyumbatan ini pun tidak terlalu bermakna dan dapat pula segera diatasi.
Efek samping yang serius namun jarang terjadi adalah gangguan irama jantung.
Pada interaksi jangka panjang dengan PMM, semen tulang dapat bersifat karsinogenik untuk dokter atau petugas di ruang operasi. Hal ini diakibatkan menghisap uap cairan khusus yang dicampurkan dengan bubuk PMM.
0 comments to “Semen Tulang”
Posting Komentar