Prostat merupakan bagian dari organ kelamin laki-laki berupa kelenjar yang terletak di bawah organ yang menghasilkan testoteron. Kelenjar tersebut menjadi masalah ketika terjadi pembesaran dan menutup saluran kencing. Inilah yang biasa disebut sebagai pembesaran prostat jinak atau BPH (Benign Prostate Hyperplasia). Gangguan prostat ini paling banyak ditemukan pada usia lanjut. Sekitar 90% laki-laki berusia 40 tahun ke atas mengalaminya. Gejalanya antara lain pancaran air seni lemah atau terputus-putus, sering berkemih terutama di malam hari, harus mengedan saat berkemih, berkemih jadi lebih sering, dan setelah berkemih tidak lampias (merasa sudah lega).

Untuk menentukan diagnosa, biasanya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan semisal pemeriksaan colok dubur (rectal toucher) untuk menilai pembesaran atau penonjolan prostat. Selain itu dilakukan pula pemeriksaan laboratorium. Cara lain adalah dengan Uroflowmetry, yaitu alat untuk mengetahui pancaran dan jumlah air seni yang dikeluarkan. Dari hasil yang didapat, bisa dinilai apakah sudah ada gangguan atau belum. Yang terakhir adalah pemeriksaan UltraSonoGrafi (USG) untuk mengetahui ukuran prostat.

Dengan majunya ilmu kedokteran, maka kini tersedia tiga pilihan pengobatan yang dapat dilakukan. Pilihan pertama adalah pengobatan dengan obat-obatan, bila gejala dan keluhan masih sangat ringan serta tidak mengganggu. Pilihan kedua adalah operasi untuk menjalani pengobatan invasif atau pembedahan operasi terbuka, atau endoskopi Trans Urethral Resection of the Prostate (TUR-P). Metode ini merupakan alternatif pengobatan dengan hasil jangka panjang karena mengikis habis jaringan prostat. Efek samping yang ditimbulkan cukup berat yaitu air mani tidak keluar dari tubuh melainkan masuk kembali ke dalam kandung kemih. Selain itu impotensi dan mengompol seumur hidup serta berbagai efek samping lainnya. Pilihan terakhir adalah pengobatan tanpa operasi yakni TUNA.

TUNA (Trans Urethral Needle Ablation) merupakan salah satu metode pengobatan prostat jinak yang aman dan tanpa operasi. Cara kerjanya amat sederhana yaitu dengan hanya menyuntikkan jarum ke jaringan prostat melalui lubang kencing. Lalu, jarum tersebut akan dihubungkan dengan alat pemancar gelombang radio berfrekuensi rendah. Alat ini kemudian menghasilkan panas sekitar 1100 derajat Celcius yang akan menghancurkan jaringan yang membesar dan membuka kembali saluran kencing. Kelebihan lainnya, terapi ini bisa dilakukan dengan bius lokal pada saluran kencing pasien. Proses pengobatan ini biasanya berlangsung sekitar 15-30 menit. Karena tanpa operasi maka adakalanya pasien dipersilahkan untuk langsung pulang. Umumnya pasien hanya butuh istirahat sekitar satu sampai dua hari, namun ada juga yang langsung beraktifitas.

Terapi TUNA cocok untuk pasien dengan gangguan ringan hingga sedang dan pasien yang ingin lepas dari obat-obatan yang diperuntukkan menyembuhkan BPH. TUNA juga diperuntukkan bagi pasien BPH yang juga menderita penyakit berat seperti jantung, atau yang takut operasi dan pasien yang tidak mau dibius. Waktu pengobatan pun singkat dan bisa dilakukan di klinik. Dari biaya tentu jauh lebih hemat daripada dengan operasi, begitu pula efek sampingnya yang lebih sedikit.

2 comments to “TUNA, METODE TERBARU PENGOBATAN PEMBESARAN PROSTAT”

  1. Saya punya gejala prostat. Mohon informasi di Jakarta di RS mana bisa melakukan TUNA. Tks.

  1. Terima kasih atas kunjungan Anda.

    Saat ini sudah banyak rumah sakit besar di Jakarta yang memakai teknik ini. Beberapa diantaranya adalah Rumah Sakit Omni Medical Center di Pulomas dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.