Saat pertama mengenal rasa sakit, yang kuketahui hanyalah aku tak menyukai rasa itu dan harus menghindarinya supaya tak merasakannya lagi. Tapi aku hanya belajar sedikit dari pengalaman, yaitu tidak membuat kesalahan sama dengan berperilaku seperti itu. Aku belumlah belajar bahwa perilaku itu hanyalah salah satu dari berbagai macam kesalahan perilaku sejenis yang bisa menciptakan rasa sakit yang sama. Dan di saat pertama kali aku mengenalnya pun, yang bisa kulakukan hanya menangis dan membenci kesalahan, serta tanpa sadar membuat diriku merasa bersalah dan benci karena melakukan kesalahan. Itulah awal ketika aku juga mengenal sikap tidak dapat memaafkan diriku sehingga menciptakan jarak dalam diriku sendiri yang membuat aku menjadi jauh dan tidak mampu mengenali diriku.

Seiring dengan pertambahan usia dan berkurangnya umur bersama perjalanan waktu yang kemudian membuatku merasakan berbagai macam pengalaman dari beragam kesalahan, maka dalam diriku pun terbentuk suatu pemahaman. Rasa sakit dan kesalahan tercipta dalam kehidupan manusia semata - mata untuk menguji agar manusia tersebut belajar menjadi lebih baik lagi. Mereka tak kan pernah bisa dihindari bahkan mereka akan selalu dibuat oleh manusia itu sendiri karena di dalam diri manusia selalu ada hawa nafsu, yang menjadikan manusia lemah. Oleh karena itu, bisa disimpulkan mengapa manusia gampang sekali berbuat kesalahan karena memang itu sudah kodratnya, sedangkan rasa sakit adalah konsekuensinya. Berlawanan dengan cara kerja waktu yang tidak akan pernah mundur dan dapat diulang, kesalahan dan rasa sakit akan selalu dapat terjadi lagi walaupun manusia itu sudah bertahun - tahun belajar menghindarinya dan setelah sekian lama tidak melakukan kesalahan serta merasakan rasa sakit dari kesalahan tersebut.

Jika seperti ini, maka salah jika berpikir bahwa kesalahan dan rasa sakit harus dihindari dan dibenci. Mereka diciptakan sebagai kodrat bukan untuk dihindari tapi ditangani, bukan pula untuk dibenci melainkan untuk dipelajari dan dipahami. Andaikan suatu saat terulang lagi, itu menandakan bahwa saat itu manusia sedang lupa tentang apa yang sudah dia pelajari dan pahami untuk diatasi. Hikmah dari penciptaan mereka adalah agar manusia belajar mengenal dan memaaafkan dirinya sendiri. Karena itulah kunci untuk mengatasinya.

Saat melakukan kesalahan, selain mendapatkan konsekuensi berupa rasa sakit, manusia juga mendapatkan konsekuensi lain yaitu hukuman dan yang paling minimal dari hukuman ini adalah rasa bersalah pada diri sendiri. Di dalam diri manusia akan tercipta konflik batin yang terdiri dari rasa menyesal, takut, benci dan menyalahkan dirinya sendiri, merasa bodoh dan tidak berguna, tidak berdaya, serta putus asa. Semuanya akan membuat diri manusia itu merasa sakit, tertekan dan gelisah. Di saat seperti inilah setiap manusia akan belajar cara mengatasinya sesuai dengan kepribadian dan pemahaman yang mereka miliki. Ada beragam mekanisme yang bisa tercipta, antara lain :
- sikap tidak peduli dengan hati nurani dan mengambil jalan membiarkan saja masalah ini
- ada yang mencoba mengingat dengan pasti kesalahan itu tanpa perlu memaafkan dirinya dan berjanji tak kan pernah melakukan kesalahan itu lagi
- ada yang menelusuri proses terjadinya kesalahan itu, belajar menangani akibat yang ditimbulkan, mengingat semua proses terciptanya kesalahan dan cara mengatasinya, dan berjanji tak kan mengulangi perbuatan itu namun tetap belum dapat memaafkan dirinya sendiri karena melakukan kesalahan itu
- ada pula yang mencoba menelusuri semua proses terciptanya kesalahan itu dan memulainya dari diri mereka sendiri, belajar mengatasinya sambil melihat apa hikmah dibalik semua itu, lalu mencoba memaafkan dan berdamai dengan dirinya sendiri serta berjanji menjadikan itu pelajaran berharga untuk hidupnya.

Masih ada beragam proses yang bisa terjadi dan semuanya itu akan berpengaruh terhadap diri serta kehidupan manusia itu, sedangkan besar kecilnya tergantung dari seberapa besar kemampuan penyerapan pelajaran dari pengalaman itu. Ada manusia yang mempelajari dan memahaminya hanya berdasarkan teori, ada yang hanya berdasarkan dari pengalaman, dan ada yang campuran dari keduanya. Tiap manusia mempunyai kemungkinan untuk memiliki ketiga tipe pemahaman tersebut, namun tipe pemahaman yang lebih mendominasilah yang akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh karakter manusia itu sendiri dan dengan pelajaran itu mereka juga akan bisa mengatasi tekanan - tekanan yang terjadi.

Rasa sakit, tertekan dan kesalahan merupakan hal - hal yang berharga dalam hidup ini. Mereka akan selalu setia hadir menemani perjalanan hidup anak manusia. Ukuran mereka tidak pernah lebih besar dari kemampuan yang dimiliki dari setiap individu, namun takarannya tentu saja berbeda sesuai karakter tiap individu. Semakin individu itu kuat maka takarannya akan semakin besar, dan jika belum mampu mengatasi satu jenis untuk ketiga hal tersebut, maka individu tersebut akan selalu menghadapi ketiganya dalam jenis yang sama berulang - ulang hingga dia mampu mengatasinya sampai pada takaran maksimal yang bisa dia dapatkan. Ingatlah kuncinya dan pahami hikmah proses kehadiran ketiga hal tersebut dalam kehidupan ini, insya Alloh setiap manusia dapat mengatasinya dan menjadikan mereka pelajaran berharga.

4 comments to “Kesalahan Dan Rasa Sakit”

  1. Mgkn kl mnrt sy ya kesalahan jgn terlalu diinget2 loh De..biarkan saja berlalu..

    mo ikut nanya jg mgni networkblog... apa sering foto follower di widget ini sering ga muncul yah? thanks alot for answer.. kira2 gimana yah biar foto followernya bisa muncul..

  1. Haiaahh ada mas yusa, hadoohh berarti mei mesti nepatin janji neh hehee. Ga kok mas, mei buat tulisan ini bukan berarti untuk mengingat kesalahan melainkan mengajak temen2 supaya menjadikan kesalahan sebagai hal yg harus dimaafkan mulai dari diri sendiri dan menjadikan itu sebagai hikmah kehidupan kita.

    kalo foto2 yg ngga muncul itu berarti fb orang tersebut disetting supaya foto profilenya ga keliatan waktu di searching atw bahkan bisa jadi dia mensetting fbnya ke personal hidden

  1. daku sih..keknya hidup byk sakit nya yah hehe..perlu koreksi diri nih keknya. hoho. thanks for sharing mei:)

  1. wah kalo selalu diuji dgn rasa sakit terus berarti arie orang yg tangguh dunx karena terbiasa dgn hal itu ^_^
    koreksi diri itu harus dan selalu hehee. sama2 arie, makasih jg buat kunjungannya yo.