Endometriosis merupakan gangguan sistem reproduksi perempuan. Jaringan endometrium yg seharusnya terdapat pd rahim malah tumbuh di tempat lain seperti di saluran telur (tuba Falopii),indung telur (ovarium), atau jaringan yg terdapat di panggul maupun rongga perut. Maskipun tidak terdapat di dalam rahim namun jaringan ini mengalami perubahan siklik mengikuti siklus haid dan mengalami penebalan,peluruhan serta perdarahan saat menstruasi. Karena tidak memiliki saluran pembuangan,darah yg meluruh itu akan terperangkap dan jaringan yg berada disekitarnya akan mengalami radang serta menimbulkan bercak endometriosis. Proses selanjutnya terjadi kista karena adanya perlengketan dan bekas bercak endometriosis.

Faktor Risiko

Tidak semua perempuan memiliki risiko mengalami endometriosis. Bagi mereka yg termasuk beresiko sebaiknya waspada dan rutin memeriksakan diri ke dokter,terutama jika mengalami keluhan.
1. tidak pernah melahirkan anak.
2. memiliki ibu yg menderita endometriosis.
3. memiliki siklus menstruasi kurang dari 28 hari dan perdarahan yg dialami lebih dari 7 hari.
4. adanya kelainan bawaan pd rahim,leher rahim,dan vagina yg dapat memperlambat bahkan menghambat aliran darah menstruasi sehingga darah yg seharusnya keluar malah berbalik hingga ke saluran telur.
5. adanya infeksi di organ yg terdapat dalam rongga pinggul.
6. menurunnya imunitas tubuh karena kurang nutrisi,stress berlebihan maupun kurang istirahat.
7. adanya gangguan hormon.

Gejala

Tidak semua endometriosis mengalami gejala,pd beberapa kasus, kelainan ditemukan saat melakukan terapi lain misalnya saat melakukan operasi penutupan saluran telur (utk KB).
1. gejala utama adalah nyeri yg timbul menjelang dan selama haid,terutama pd daerah pinggul. Keluhan kadang disertai nyeri punggung dan nyeri perut.
2. tempat dirasakannya nyeri biasanya berhubungan dgn lokasi bercak endometriosis. Misalnya nyeri saat berhubungan seksual dgn bercak endometriosis di vagina,atau nyeri saat buang air besar berhubungan dgn bercak endometriosis di usus. Terkadang gejalanya bisa menyerupai penyakit lain seperti gangguan pd saluran cerna.
3. perdarahan berlebihan pd saat menstruasi atau di luar menstruasi
4. pd pasien infertilitas yg tidak diketahui penyebabnya harus ditegakkan apakah menderita endometriosis atau tidak.
5. sering merasa lelah,kepala pusing,mual dan muntah.
Berbagai keluhan yg terjadi sebaiknya dicatat,tidak hanya nyeri pinggang namun juga nyeri yg terjadi di tempat lain karena berhubungan dgn lokasi bercak endometriosis. Pencatatan diperlukan supaya dokter dapat menentukan diagnosis dan kemungkinan komplikasi yg terjadi.

Diagnosis

Pemeriksaan yg dilakukan utk menemukan adanya endometriosis adalah pemeriksaan pinggul dan USG. Pemeriksaan tersebut utk mengetahui kelainan pinggul termasuk kista dan perlekatan pd rahim (uterus). Selain itu ada pemeriksaan utama utk memastikan endometriosis yaitu tindakan laparoskopi diagnostic. Pemeriksaan ini merupakan tindakan bedah minimal invasive dgn pembiusan utk melihat lokasi,luas dan penentuan stadium endometriosis serta bisa juga sebagai terapi.

Pengobatan

Pengobatan endometriosis banyak pilihannya namun belum ada yg dapat secara pasti menyembuhkan. Biasanya dilakukan pengobatan utk mengatasi nyeri dgn pemberian anti nyeri oral. Bila rasa nyeri sudah tidak dapat diatasi sebaiknya penderita berkonsultasi ke dokter utk mendapatkan terapi yg lebih baik. Pengobatan lain yg dapat diberikan adalah dgn menggunakan hormon kombinasi antara progesteron dan estrogen,misalnya penggunaan pil kontrasepsi KB. Pengobatan ini cukup efektif utk menghilangkan gejala nyeri yg terjadi serta cepat mengembalikan kesuburan,meringankan gejala saat haid,serta membuat siklus haid teratur.

Hormon lain yg bisa digunakan adalah analog GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon). Obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa muncul keringat dingin,sakit kepala,gangguan tidur,nyeri tulang,jantung berdebar2,dan vagina kering. Biaya pengobatan hormon ini cukup mahal,1x penyuntikan biayanya sekitar 1,3 juta sedangkan utk mendapatkan hasil efektif dibutuhkan 6x suntikan selama sebulan dan dilakukan dalam waktu 6 bulan. Dgn hormon ini tingkat kekambuhan hanya 15%.

Selain pemberian hormon,jaringan endometriosis dapat juga dibakar dgn menggunakan teknik laparoskopi. Biayanya sekitar 10-15 juta utk 1x tindakan. Jika gejalanya kambuh setelah tindakan,bukan tidak mungkin dilakukan tindakan lebih dari1x.

Jika semua pengobatan sudah dilakukan tetapi tidak menunjukkan perbaikan dan pasien semakin kesakitan maka pilihan terakhir adalah pengangkatan rahim. Konsekuensinya seorang wanita yg mengalami pengangkatan rahim maka tidak akan bisa lagi memiliki anak,oleh karena itu diperlukan pertimbangan matang utk melakukannya.

Masalah psikologis juga perlu mendapat perhatian. Nyeri yg muncul akan sangat mengganggu dan membuat penderita tidak bisa bekerja atau melakukan aktivitas lainnya dgn optimal. Nyeri yg berulang dapat membuat penderita depresi sehingga diperlukan kesiapan mental bagi penderita utk menghadapi masalah ini. Pd kasus berat dapat dilakukan hipnoterapi maupun konsultasi dgn psikiater.

Tips Pencegahan

Agar seorang wanita terhindar dari endometriasis ada beberapa hal yg bisa dilakukan meskipun belum tentu dgn tindakan ini benar2 terbebas dari endometriosis.
1. tidak menunda kehamilan
2. menghindari hubungan intim pd saat menstruasi
3. mengobati infeksi yg terjadi pd daerah pinggul dgn baik agar tidak terjadi jaringan abnormal yg bias mengakibatkan gangguan aliran darah menstruasi
4. senantiasa memeriksakan organ reproduksi ke dokter ahli kandungan secara rutin.

0 comments to “ENDOMETRIOSIS”