Sophaholic merupakan perilaku individu yg tidak mampu menahan keinginannya utk berbelanja sehingga menghabiskan begitu banyak waktu dan uang meskipun barang2 yg dibelinya tidak selalu dibutuhkan. Seorang yg sophaholic membutuhkan penanganan yg serius karena dapat mendorongnya melakukan tindakan kriminalitas. Contoh kasus yg saat ini marak terjadi pada para pengguna kartu kredit yg terjebak berbelanja tanpa memperhitungkan kemampuannya utk membayar tagihan,akhirnya mereka diburu oleh debt collector bahkan ada yg terpaksa melakukan kejahatan demi melunasi hutangnya.

Beberapa penyebab sophaholic misalnya pd penganut gaya hidup hedonis (materialis) dan berpersepsi bahwa manusia adalah human having. Human having adalah seseorang yg cenderung mempersepsi orang lain berdasarkan apa yg dimiliki seperti punya mobil,rumah,dan jabatan. Persepsi ini akan mengakibatkan seseorang terus merasa kekurangan,selalu diliputi kecemasan dan tidak termotivasi utk mengejar kebutuhan pd tingkat lebih. Penyebab lainnya adalah kecemasan yg berlebihan karena mengalami trauma di masa lalu,misalnya dilecehkan oleh teman karena tidak memiliki barang tertentu yg sedang tren saat itu. Pernah hidup kekekurangan namun ingin menunjukkan jati dirinya dgn belanja berlebihan pun,bisa menjadi salah satu penyebab. Adanya pikiran2 atau obsesi yg tidak rasional,sehingga menimbulkan depresi dan kecemasan. Selain itu,iklan2 yg ditampilkan berbagai media yg menggambarkan bahwa pola hidup konsumtif dan hedonis merupakan sarana utk melepaskan diri dari stress pun dapat memberikan pengaruh

Tidak hanya perempuan saja yg dapat menderita kelainan ini,laki2 pun jg berpeluang sama besarnya. Bila perempuan sophaholic lebih suka membeli pakaian,make-up,perhiasan dan sepatu maka pria sophaholic suka membeli barang2 elektronik seperti handphone,MP3player,playstation,dan lainnya. Sophaholic merupakan salah satu bentuk gangguan psikologis yg disebut obsesif-kompulsif,yaitu suatu gangguan yg ditandai dgn adanya pikiran yg selalu berulang dan menghantui seseorang utk melakukan perilaku yg selalu dilakukan berulang,tetapi jika tidak dilakukan maka orang tersebut akan merasa tersiksa. Penderita gangguan ini sebenarnya merasakan bahwa apa yg dilakukannya tidak rasional namun tidak mampu mengontrol kebiasaan yg dilakukan tersebut. Gejala gangguan ini yaitu merasa tertekan oleh pikiran2 obsesi yg muncul dari dalam dirinya dan menyebabkan kecemasan,melakukan perilaku yg berulang utk meredakan perasaan tidak nyaman maupun utk menghilangkan ketegangan.

Bila Anda merasa gejala demikian,sebaiknya segera mencari akar permasalahannya,bisa melalui psikolog atau berusaha utk menemukannya sendiri dgn mencari jawaban tentang hal yg menyebabkan cemas berlebihan dan kesulitan utk mengatasi ketegangan. Obsesif kompulsif merupakan indikasi adanya persoalan yg tidak terselesaikan atau dihadapi dgn cara yg keliru sehingga menciptakan masalah baru. Utk sembuh dari sophaholic dibutuhkan usaha dan ketekunan,kedisiplinan serta pengendalian diri. Selain itu empati dari anggota keluarga akan sangat membantu dalam mempercepat kesembuhan. Sophaholic dapat diatasi dgn Cognitive Behavioral Theraphy (CBT) dan terapi relaksasi. CBT akan membantu penderita utk mengatasi pikiran dan perilakunya yg tidak rasional dan mencegah penderita utk melakukan kebiasaan belanja terus menerus. Terapi relaksasi berguna utk membantu mengurangi kecemasan dan membantu penderita utk rileks dalam menghadapi pikiran2 obsesif yg muncul. Penderita juga perlu dilatih utk membedakan antara keinginan dan kebutuhan sehingga dapat mulai mengontrol kebiasaan belanjanya yg tidak rasional.

Agar tidak menjadi sophaholic maka sebaiknya belajar mengendalikan diri saat berbelanja dan berupaya mengatasi stress dgn cara yg positif. Lakukanlah perencanaan pengeluaran ketika akan pergi berjalan2 sehingga dapat mengontrol perilaku belanja. Menghindari sale juga perlu dilakukan karena hal tersebut akan menjadi salah satu godaan utk terus berbelanja dgn alasan harga yg murah padahal barang yg dibeli tidak dibutuhkan. Berkomitmenlah hanya akan membeli barang yg benar2 dibutuhkan. Selain itu bukukanlah pengeluaran yg telah dilakukan dan mencatat barang2 kebutuhan pokok apa saja yg memang perlu utk dibeli sehingga dapat mengontrol perilaku belanja. Jangan ragu utk meminta bantuan anggota keluarga atau teman dekat utk mendukung upaya agar tidak menjadi pribadi yg sophaholic.

Setiap orang sebetulnya bias mengetahui permasalahan yg perlu ditangani kalau ingin bersikap jujur pd diri sendiri meskipun tidak mudah utk berhadapan dgn kenyataan diri.

Category: Labels: | 1 Comment

1 comments to “BAHAYA SOPHAHOLIC”

  1. thanks for your info. I'll go there