Ya aku tahu bahwa jalan menuju surga itu amatlah sulit dan itulah seleksi sejati untuk menjadi yang terbaik. Kadang terbetik tanya, mengapa jalan menuju surga begitu sulit ? Untuk apakah kesulitan itu ? Bukankah di surga kita sudah bebas dari segala pikiran dan pemikiran.
Maka yang aku paham hanyalah teori "reward". Semua proses yang terjadi dari setiap rintangan yang terlewati akan berakhir pada titik kesuksesan mencapai surga. Bila seperti ini, proseslah yang berperan penting karena hasil sudah sangat pasti, tinggal dipilih antara surga dan neraka. Nah, walaupun tahu proses adalah yang terpenting tapi melewatinya dengan berat membuat jiwa bersifat sangat dinamis. Kadang jiwa bisa jernih, tapi lebih sering menjadi keruh dan terpuruk. Seperti saat ini. Aku hanya berharap semoga Alloh mencodongkan kejernihan jiwa padaku. Amiin.
Saat seperti ini, sering mencari sumber kesalahan. Biasanya manusia lain, na'udzubillah ada sampai menyalahkan Alloh. Disinilah kedewasaan diuji dan diangkat. Bila bisa tahu kesalahan, bukan menyalahkan diri secara berlebihan, maka Alloh pun akan memberikan ilmu hikmah yang akan membukakan pikiran dan menjernihkan jiwa. Tapi ini sulit, sangat sulit bila ditambah dengan karakter jiwa pendendam. Hanya doa kepada Alloh yang mampu meluruskannya.
Ada satu fakta yang aku temui sepanjang perjalanan hidup. Banyak nasehat yang mengatakan untuk curhat saja hanya kepada Alloh. Faktanya, bila seseorang baru mengenal dirinya dan Alloh, ini sangatlah sulit. Dia tetap membutuhkan sosok manusia untuk berbagi beban. Aku mengalaminya sendiri namun sejarah mengajariku bahwa memang berharap pada manusia tak akan bisa sepuas berharap kepada Alloh. Lambat laun pun aku mulai bisa dan terbiasa untuk pasrah hanya kepada Alloh. Dan itulah proses yang sulit tersebut.
Mungkin sekarang adalah saatnya aku belajar untuk menurunkan standar keegoisanku. Belajar kembali menerima kesalahan, mencari hikmah dan kebaikan dari proses yang telah terlewati dan belajar melembutkan hati kepada orang lain. Intinya, belajar bersabar. Sesungguhnya, dibalik ketidakberhasilanku yang nyata terlihat orang lain, ada keberhasilan lain yang telah kucapai tanpa orang lain tahu. Bahwa proses berat yang kulewati tak akan pernah ada setitik pun nilai kesia-siannya, haruslah aku sangat sadari, pahami dan resapi saat ini.
Inilah yang dinamakan proses dan pembelajaran seumur hidup. Mudah-mudah Alloh selalu tetap bersamaku. Mungkin surgaMu sulit kucapai, maka saat ini yang aku harapkan hanyalah kebersamaan dan kedekatan kepada Alloh yang terus menerus. Aku sekarang lebih takut jauh dari Alloh daripada memikirkan surgaNya. Diri ini masih banyak yang harus diperbaiki. Dan Alloh pun membantuku memperbaiki diri dengan masalah yang terus datang agar aku selalu ingat dan dekat padaNya. Semoga Alloh memberiku kekuatan, keteguhan dan kesabaran untuk selalu tetap di jalanNya dalam menghadapi setiap ujianNya. Dan semoga aku selalu diluluskan dalam semua jenis ujianNya. Amiin.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
0 comments to “Jadilah Yang Terbaik Meski Jalan Itu Sulit”
Posting Komentar